Monday, December 6, 2010

Memulai bisnis online dengan membuat situs web

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxBip-gK_0KljdbN21KsJExsgS0Qn8Ms1GbCHQp2WHIY-doc24ZAh6aYXJzP2RXpm8u-MP8Ayh8LrYEf_lOD30tj6zwTyMtN8tBOJAxujj7Ro3rx74-_gTlUbdCCVpd6QGFgiXUVLr8i4/s320/money.jpg
A. Kendala para publisher pemula

1.Bingung mau buat apa
Ini pasti ada, n kayaknya gak cuma pemula aja yang punya kendala seperti ini. Pada dasarnya, untuk menjadi seorang webpreneur itu melakukan apa yang ia kuasai dan dia seneng ngelakuinnya, saya yakin ini dah sering banget di bahas baik di forum ini ato di ebook2. “You may love what you do, But I do what I loved” gitu kata orang ya? Saya sendiri setuju banget ama yang satu ini, lakuin apa yang emang bikin fun. Kesalahan pertama seorang publisher pemula berawal disini. Karena tergiur dengan derasnya dolar publisher laen, langsung terjun bikin blog tentang sesuatu yang ia sendiri gak ngerti. Big Mistake menurut saya.(heemmmm)


Sebelom bahas ke yang laen, kita awali dulu dengan tipikal publisher pemula yang kasusnya sering banget terjadi. Kita anggap ada sebuah segitiga, dimana ketiga titik kita beri nama, WAKTU, SKILL dan UANG. WAKTU: Ada waktu luang untuk belajar, membuat web dan mengerjakan tugas publisher. SKILL: Kemampuan yang menyangkut publisher baik membuat dan develop sebuah website, SEO atau skill market research. UANG: Jelas dana, baik dana untuk membuat website atau dana untuk domain dan hosting.

Di titik mana ajah kita berada? Biasanya (tidak semua) publisher pemula hanya bisa berada dalam 2 titik. Misal, Ia punya WAKTU dan SKILL, tapi gak ada UANG buat beli server, atau dia punya UANG dan WAKTU tapi gak ada skill untuk bikin web.

Solusi yang biasanya dilakukan, contoh kita punya 2 titik.
UANG + SKILL – Bikin web sendiri secara bertahap, bayar orang untuk maintenance.
UANG + WAKTU – Belajar bikin web sendiri, setidaknya menguasai satu bahasa pemrograman. Kalo perlu kursus. Selama kita belajar, bisa bayar orang/perusahaan untuk bikinin web buat kita.(tu kan duit lagi fiiiuh)

SKILL + WAKTU – Kekna orang yang punya kombinasi ini gak gitu susah dapetin titik ketiga.
Langkah awal seorang publisher pemula yang belum mengerti dan paham benar dengan pembuatan teknis sebuah website, biasanya berlari ke blog, yak arena ada yg gratisan, gak ribet ngurusin scripting dan memang menjanjikan. “Semua orang bisa bikin blog”, tapi gak semua orang bisa ngurus dengan benar hingga menghasilkan.

@ Web-web yang saya buat biasanya karena kebutuhan saya sendiri dan memang karena saya fun membuatnya. Contoh, Saya dulu seorang designer, butuh banget yang namanya resource2 seperti hi-res logo, font, image bank dll. Dari situ saya mulai, daripada saya cari-cari terus, saya bikin saja sendiri biar gampang nyarinya. Jadilah, allfreelogo.com, broble.com dll.

! Jika anda memiliki skill membuat website (programming), mulailah mendevelop website yang memang nantinya bekerja buat anda tanpa perlu ketergantungan dari anda sendiri karena ini untuk jangka panjang.

! Jika anda memang memiliki skill dalam dunia blog, mulailah menulis apa yang memang anda kuasai dan senangi. Sekali lagi, jangan terjerumus, karena sifat bosan itu pasti ada.
! Jika anda tidak memiliki skill membuat website, atau tidak ada skill menulis blog, mulailah dari awal, belajar programming. Lama? Tergantung niat anda.

Ketiga point diatas point2 yang sering saya jawab jika ada yg bertanya bagimana memulai menjadi seorang publisher.

I. Website

Secara garis besar ada 3 jenis website yang saya bisa kelompokan (ini menurut saya).

- Member Generated Content
Website yang isinya mengandalkan user atau membernya contoh ya forum ini, atau kedua website saya diatas. Mungkin ini jenis website yang peling menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan, gimana enggak, kita Cuma bikin sekali, terus berkembang sendiri, jadi bener-bener yang namanya mesin uang. Kendalanya, gak semua orang bisa bikin (dalam artian programming), tapi kalo kita mau, pasti bisa, saya hanya butuh 3-4 bulan untuk membuat aplikasi web sendiri dari 0.

- Self Generated Content
Ini pasti dah paham, contoh globalnya, BLOG. Website jenis ini mengandalkan yang namanya update, baik dari si pemilik atau dari orang yang dibayar. Blog juga memiliki prospek jangka panjang yang baik, sekali lagi, jika memang di urus dengan benar. Contoh lain dari self generated content semisal website directory yang diupdate secara manual. Jangan terpatok sama link directory loh ya. Web berbasis directory itu web yang berisi listing dari hal-hal yang memang sudah ada, yang kita ambil sekarang yang memang di update secara manual oleh kita sendiri, contoh salah satu website saya manualnguide.com yang isinya directory manual dari product2 sehari hari.

- Web App
Terakhir, website yang dibuat khusus untuk memuat suatu aplikasi, semisal search engine atau tool2 webmaster seperti whois dll. Ini juga gak semua orang bisa bikin, makanya web2 seperti ini paling banyak menghasilkan uang.
Awal tadi kita dah tau ada di titik mana kita berada, sekarang kita pilih mo buat yang bagaimana. Lanjut,…

II. Keyword

Sama seperti diatas, ada 3 jenis menurut saya.

- Long Term Keyword
Keyword jangka panjang, artinya keyword yang sampe kapanpun orang bakalan cari, contoh, “free games” atau sejenisnya.

- Mid Term Keyword
Kayaknya dah ngerti lah ya, keyword yang umurnya panjang tapi gak selama yang diatas. Contoh, “free windows xp theme”, ya umur keyword ini selama orang masih ada yang pake windows xp.

- Short Term Keyword

Umurnya keyword yang paling pendek, semisal “Manohara” Sekarang boleh santer beritanya, besok2 juga ilang dari omongan orang.
Dah ketauan kan bakalan pilih yang mana? Ya sebisa mungkin jangan pilih yang paling pendek.

IIa. Populasi Keyword

Ada yang baru denger? Term ini saya pake sendiri untuk mendeskripsikan keyword apa yang dipake dalam web saya. Ada 2 jenis:

- In depth Keyword
Artinya, keyword yang jadi andalan dalam situs saya yaitu keyword2 yang ada dihalaman dalam website saya, bukan halaman depan/index.

@ Studi kasus web manualnguide.com [MNG]
Di MNG yang diandalkan adalah entrynya bukan halaman depannya, karena spesifik. Walau keyword utama dari web itu adalah “product manual” tapi yang masuk dari search engine gak ada dari keyword itu, pasti nyarinya product yang dicari, contoh “asus motherboard manual”.

- In front Keyword
Kebalikan dari jenis yang diatas, web jenis ini mengandalkan keyword kunci/utama yang biasanya di halaman depan. Niche ya?

@ Studi kasus web rgamex.com [RG]
Ini juga salah satu web saya, simple tapi menghasilkan. Keyword utamanya adalah “Killing Games” silahkan cek di google dan alexa. 80% pengunjung ya dari keyword itu, hanya 0, sekian % yang masuk dari kata kunci halaman game-game tertentu, sebab pengunjung hanya ingin main game, gak semua peduli title gamenya yang ada apa aja.
Buat yang mikir ke jangka panjang, dah kebayang donk jenis keyword mana dari jenis2 diatas yang balakan diambil.
! Jangan terlalu takut dengan saingan di keyword tertentu, kita bikin website cari fun dan belajar, hal-hal kayak takut saingan, buang jauh2.
Next kendala nomer 2.

--

2. SEO? Pagerank? Backlink? Sereeem?
Publisher2 pemula biasanya takut duluan ama yang diatas. Bingung SEO, pagerank drop, cari backlink susah. Sebenernya gak ada yang perlu di pusingin, beneran.
Ini kayaknya topik paling banyak di bahas, baik di forum ini dan ebok2. Terus terang saya sendiri tidak menguasai penuh apa itu SEO dan pengaruhya, karena memang tidak saya prioritaskan, SEO itu penting tapi bukan yang utama. Banyak yang bingung gmn optimasi webnya setelah web itu berjalan, sebetulnya SEO itu dimulai pada saat web itu dibuat. Menurut saya, SEO yang paling berpengaruh itu SEO yang ada di web kita sendiri.

Pagerank? Kekna pass ajah yah ini, terus terang saya sendiri gak tau web saya pagerank berapa.

Backlink. Ini yang menurut saya paling penting dari segala macam optimasi diluar website sendiri, tapi bukan artian dari web orang lain juga. Tar kita bahas di studi kasus di Web Network.

! Sekali lagi, optimasi bukan hal yang susah, optimasikan dulu apa yang ada. Master2 SEO disini kayaknya banyak banget deh, coba Tanya ke mereka, atau suruh mereka sharing2, kalo ada yg gak mau, ya cukup tau ajah.

--

3. Duplicate Content?

Ini pernah jadi bahan debatan hangan di salah satu forum luar negri. Kelompok pertama berpendapat bahwa situs yang copy paste termasuk duplicate content dan dilarang oleh penyedia2 ad dan search engine. Kelompok kedua berpendapat duplicate content itu adalah isi content yang sama di halaman yang berbeda dalam satu situs. Debatan ini sempet terjadi sebelum google meralat webmaster guidlinesnya. Tapi sekarang udah jelas di webmaster guidelinenya google sampe sekarang ada yang namanya “canonicalization” kalo gak salah itu.

Dulu publisher takut mo copy paste, karena takut pagerank turun, posisi di se turun atau hilang, makanya jadi pada takut mo bikin web2 berbasis directory. Contoh ajah website yang berisi spesifikasi sebuah produk, missal spesifikasi motherboard asus, ya ini pasti copy paste, gak mungkin dong dirubah rubah specnya, paling hanya bisa dirubah susunan dan penyampaiannya aja.

Blogger2 yang menggunakan CMS instant seperti WP, kadang khawatir karena system arsip wp yang duplicate content sendiri. Misal, si A dalam bulan Mei posting hanya sekali pada tanggal 12. Nah, halaman arsip tanggal 12 Mei dan arsip bulan Mei kan isinya sama, satu posting. Untuk mengakali ini biasanya di letakan content2 dinamis, semisal related post atau random post.

--

Untuk bahasan selanjutnya kayaknya kurang cocok buat blog, tapi bisa juga di implementasikan di dalam blog.

B. Pengembangan

1. Inventory Ad
Biasanya sebelum membuat layout di Photoshop, saya tentukan dulu inventory ad yang akan muncul di web tersebut, biasanya saya gunakan leaderboard (728x90) dan square (300x250), kadang ada banner (468x60) juga agar nanti setelah menjadi sebuah layout tidak bingung dengan ukuran dan posisi ad, dulu saya sering kesel karena layout yang kurang besar, ato gak pas.

Setelah letak ad sudah kita tentukan, tinggal nentuin Level ad, ada yang baru denger? Level/Tier itu tata cara ad itu ditampilkan. Semisal yang punya inventory ad Adsense, Chitika, TribalFusion, RemixAd, Infolinks dan Clicksor. Gak mungkin dong saya tampilkan semuanya di satu halaman, selain gak nyaman bagi user, berat loadnya dan gak enak diliat sama kita sendiri. So, inventory ad itu kita levelkan dan buat rules.

Rules yang paling sering dipakai di awal adalah geo targeting. Misal, untuk ip2 tertentu muncul Adsense, jika lain, muncul RemixAd. Hal ini bisa lebih mudah karena biasanya di tiap2 ad provider sudah ada alternative url.

Ada lagi rules2 lain yang bisa kita pakai, semisal User behavior, contoh: 5 halaman yang dibuka user, tampilkan adsense, kalo dah 6 atau lebih ganti ke ad yang berbasis impresi. Dan bagi web2 yang ada member area, ad di kurangi.

@ Selama ini di website2 saya yang berbasis member area, ad impresi lebih besar revenuenya dari ad click.

! Inget, jangan karena ngejar dolar, satu halaman isinya iklan semua, konten hanya 2 baris.
Layout dan posisi ad sudah, Lalu?

2. Optimasi halaman untuk SE

Ini juga dah sering kita baca dan banyak posting2 soal ini, saya yakin dah pada ngerti.
Nah ini biasanya saya lakukan pada saat coding. Posisi heading, title, text, dll. Kalo bisa jangan sampe hal ini dilakukan belakangan, ribet kalo web dah jadi mo rombak2.

3. Develop

Sok silahkan di develop.

--

C. Tips & Studi Kasus (lagi)

1. Dari Self Generated Content ke User Generated Content

Bisa, kembali ke MNG, MNG tadi adalah salah satu web saya yang Self Generated Content, dengan artian contentnya ya saya isi sendiri manual. Nah tapi sekarang sudah bisa masuk ke User Generated Content, kok bisa?

MNG itu saya update seingetnya aja, kadang sebulan sekali, 3 bulan sekali bahkan pernah 7 bulan gak pernah di update, tapi halaman dan in depth keyword bertambah terus. Jika anda buka MNG, lihat di bagian centerbar (tengah) ada kolom “Request”. Dah kebayang? Bener, dengan adanya itu, user bisa merequest manua yang gak ada di MNG dan bikin halaman sendiri. Otomatis in depth keywordnya bertambah, halaman bertambah, dan bisa jadi panduan kita buat update selanjutnya. Simple kan?

2. Link Building dari Web Network

Biar gak bingung nulis dan bacanya, kita studi kasus aja lagi. Eh sebelomnya, Web network itu adalah kumpulan website2 kita yang memang memiliki kesamaan khusus baik topic, user dsb.

Tips Penting Publisher
Contoh kita ambil web saya, Driversbay.com [DB], Xiew.com (beta) dan MNG. Secara simplenya.

mungkin tinggal masukin ajah link2 sidebar? Itu yang simple, ada lagi yang lebih powerfull. In depth linking. Seperti keyword tadi, link ini menuju ke halaman spesifik.
Ketiga web itu gak saya buat berbarengan, jauh2 masa aktifnya, tapi gmn caranya gabungin ketiga web itu?

Konsep dulu deh, apa sih in depth linking? Artinya salah satu halaman di website A ada link ke salah satu halaman di web B yang berkaitan.

Misal:
Halaman “Asus Striker Extreme Manual” di MNG akan ada link ke halaman “Asus Striker Extreme Driver” di DB atau ke halaman “Asus Striker Extreme Spec” di xiew.com. Kalo diliat simple ya? Tapi ini dibuat gak manual loh, kalo misalnya MNG sudah ada lebih dari 20 ribu entry, saya baru buat DB gmn? Masa entry satu satu?

Kuncinya server to server communication, ato trennya di kenal dengan Web Service. Bingung? Makanya belajar .

Cara ini sangat membantu untuk posisi search engine dan populasi halaman kita di se. Dijamin!.

Studi kasus 2
Rogames.com [ROG] belum ada sebulan umurnya, tapi posisi di se dah bagus, traffic dah tembus 2k, revenue total dah 20+, kok bisa?

Nah ini kebalikan dari studi kasus nomer 1, ini link building yang paling standar, masukin link di web2 yang senada. Susah cari backlink? Kalo susah ya kita bikin ajah web yang lain.
ROG itu hanya dapet backlink dari web2 game saya yang lain, linknya ada di paling atas ROG. Gak disubmit ke laen2, gak pake seo seoan. Cuma dari link building.
Coba deh liat web2 game saya, contet gamenya hamper sama semua kan? Ya emang hampir semua web2 jenis itu isinya kayak gitu. So, kalo kita susah cari backlink, ya bikin ajah lagi web yang lain, tapi ya jangan 100% sama, usahakan beda struktur navigasi dan featurenya. Klo diliat web2 game saya tadi kerasa kok perbedaaannya.
Link building dari network sendiri udah saya rasain dan emang powerfull, gak Cuma game dan product, masih banyak yang bisa kita bikin.

--

D. Yang sering kelupaan, perhatikan

Banyak publisher menganggap remeh yang namanya “Privacy Policy”, jangan salah, untuk dapat bergabung ke ad provider2 kelas kakap semisal tribal fusion, bluelithium, cassale, dsb, ini wajib harus ada di web kita. Cuma satu halaman gitu, jangan males.

http://duniadidunia.blogspot.com
◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Kisah dunia