Showing posts with label Pewayangan. Show all posts
Showing posts with label Pewayangan. Show all posts

Saturday, November 27, 2010

GATOT KACA

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Gatotkaca
घटोत्कच
Gatotkaca sebagai tokoh wayang kulit Jawa
Gatotkaca sebagai tokoh wayang kulit Jawa
Tokoh dalam mitologi Hindu
Nama: Gatotkaca
Nama lain: Bhimasuta; Tetuka;
Tutuka; Hidimbyatmaja
Aksara Dewanagari: घटोत्कच
Ejaan Sanskerta: Ghattotkacha

Golongan: rakshasa
Asal: wilayah timur laut India,
sebelah selatan pegunungan
Himalaya timur[1]
Kediaman: Kerajaan Rakshasa
Pasangan: Ahilawati (versi India), Pregiwa (versi Jawa)
Anak: Barbarika
Gatotkaca (bahasa Sanskerta: घटोत्कच; Ghattotkacha) adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata yang dikenal sebagai putra Bimasena atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya yang bernama Hidimbi (Harimbi) berasal dari bangsa rakshasa, sehingga ia pun dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra ia
Detail: GATOT KACA

TOKOH MAHABARATHA


Kategori ini memiliki 4 subkategori berikut, dari total 4.

K

L

P

T

Halaman dalam kategori "Tokoh Mahabharata"

Kategori ini memiliki 105 halaman,

PANAKAWAN


Panakawan adalah sebutan umum untuk para pengikut ksatriya dalam khasanah kesusastraan Indonesia, terutama di Jawa. Pada umumnya para panakawan ditampilkan dalam pementasan wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek,
Detail: PANAKAWAN

PETRUK


Tokoh pewayangan Jawa
Petruk.jpg
Petruk
Nama lain: Dawala
Kantong Bolong
Dublajaya
Pentungpinanggul
Posisi: Punakawan
Jenis kelamin: Pria
Ciri-ciri: Berhidung panjang dan berkulit hitam
Keistimewaan: Senang bergurau
Senjata: Kapak
Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab
Detail: PETRUK

SEMAR


Kyai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh panakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana. Tentu saja nama Semar tidak ditemukan dalam naskah asli kedua wiracarita tersebut yang berbahasa Sansekerta
Detail: SEMAR

RAMAYANA


Lukisan bergaya Thailand yang menggambarkan suasana pertempuran antara Rama dengan Rawana
Artikel ini adalah bagian dari seri
Susastra Hindu
aum symbol
Veda
Rgveda · Yajurveda
Samaveda · Atharvaveda
Pembagian Veda
Samhita · Brahmana
Aranyaka  · Upanisad
Upanishad
Aitareya  · Bṛhadāraṇyaka
Īṣa  · Taittirīya · Chāndogya
Kena  · Muṇḍaka
Māṇḍūkya  ·Praśna
Śvetaśvatara
Wedangga
Śikshā · Chanda
Vyakarana · Nirukta
Jyotisha · Kalpa
Itihasa
Mahabharata · Ramayana
Susastra lainnya
Smrti · Purana
Bhagavad Gita · Sutra
Pancaratra · Tantra
Kumara Vyasa Bharata · Stotra
Hanuman Chalisa · Ramacharitamanas
Shikshapatri · Vachanamrut
Lihat pula
Mitologi
Kosmologi
Dewa-Dewi
Portal Hindu
Ramayana dari bahasa Sansekerta (रामायण) Rāmâyaṇa yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama", adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.
Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna.
Di India dalam bahasa Sansekerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:
  1. Balakanda
  2. Ayodhyakanda
  3. Aranyakanda
  4. Kiskindhakanda
  5. Sundarakanda
  6. Yuddhakanda
  7. Uttarakanda

Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa
Detail: RAMAYANA

DEWA AWATARA DAN KISAH-KISAHNYA

Ini adalah artikel mengenai agama Hindu. Untuk kegunaan lain, lihat Avatar
Sepuluh awatara Batara Wisnu
Awatara atau Avatar (Sansekerta: अवतार, avatāra, baca: awatara) dalam agama Hindu adalah inkarnasi dari Tuhan Yang Maha Esa maupun manifestasinya. Tuhan Yang Maha Esa ataupun manifestasinya turun ke dunia, mengambil suatu bentuk dalam dunia material,

RAMA DAN SINTA

Rama
Rama purusothama.jpg

Awatara Wisnu sebagai putra Dasarata, pembunuh Rahwana

Dewanagari: राम
Ejaan Sanskerta: Rāma
Nama lain: Ramacandra; Ragawa; Rama Wijaya; Ramabhadra; Bhatara Rama
Golongan: Awatara Wisnu
Kediaman: Ayodhya, Kerajaan Kosala
Senjata: Busur Kokanda
Pasangan: Sita
Dalam agama Hindu, Rama (Sanskerta: राम; Rāma) atau Ramacandra (Sansekerta: रामचन्द्र; Rāmacandra) adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia berasal dari Kerajaan Kosala yang beribukota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga. Sosok dan kisah kepahlawanannya yang terkenal dituturkan dalam sebuah sastra Hindu Kuno yang disebut Ramayana, tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara. Terlahir sebagai putera sulung dari pasangan Raja Dasarata dengan Kosalya, ia dipandang sebagai Maryada Purushottama, yang artinya "Manusia Sempurna". Setelah dewasa, Rama memenangkan sayembara dan beristerikan Dewi Sita, inkarnasi dari Dewi Laksmi. Rama memiliki anak kembar, yaitu Kusa dan Lawa.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Asal-usul nama "Rama"

Rāmá dalam kitab Regweda dan Atharwaweda adalah kata sifat yang berarti "gelap, hitam", atau kata benda yang berarti "kegelapan", bentuk feminim dari kata sifat tersebut adalah rāmī. Dua Rama muncul dalam pustaka Weda, dengan nama keluarga Mārgaweya dan Aupataswini;

RAHWANA (dasamuka) DAN SEJARAHNYA

Rahwana
रावण
Lukisan Sang Rawana, Raja rakshasa dari Kerajaan Alengka
Lukisan Sang Rawana, Raja rakshasa dari Kerajaan Alengka
Tokoh dalam mitologi Hindu
Nama: Rahwana
Nama lain: Raawan; Rewana;
Ravan; Dasamuka;
Dasagriwa; Dasakanta;
Dasanana
Aksara Dewanagari: रावण
Ejaan Sanskerta: Rāvaṇa

Golongan: Rakshasa
Asal: Kerajaan Alengka
Senjata: Gada, pedang, tombak,
panah, dan lain-lain.
Pasangan: Mandodari
Dalam mitologi Hindu, Rahwana (Devanagari: रावण, IAST Rāvaṇa; kadangkala dialihaksarakan sebagai Raavana dan Ravan atau Revana) adalah tokoh utama yang bertentangan terhadap Rama dalam Sastra Hindu, Ramayana. Dalam kisah, ia merupakan Raja Alengka, sekaligus Rakshasa atau iblis, ribuan tahun yang lalu.
Rawana dilukiskan dalam kesenian

THE ATTEMPTED STRIPPING

The attempted stripping

Draupadi humiliated. Painting by Raja Ravi Varma.
This key incident is often considered to mark a definitive moment in the story of Mahābhārata. It is the one of the driving reasons that ultimately led to the Mahābhārata war, though it cannot be considered the central or the most important one.
Yudhishthira and his four brothers were the rulers of Indraprastha under the sovereignty of King Dhritarashtra. Dhritarashtra’s son Duryodhana who resided in the capital of the empire Hastinapura was always jealous of his cousins and the wealth they had acquired by building Indraprastha. To take revenge on the Pandavas, his uncle Shakuni came up with a plan and together with his brothers, his friend Karna and maternal uncle Shakuni, he conspired to call the Pandavas at Hastinapura and win their kingdoms in a game of gambling. Shakuni was skilled at winning by unfair means. The idea was that Shakuni would play against Yudhishthira and win at the gambling table what was impossible to win at the battlefield.
As the game proceeded, Yudhishthira lost all

UPACARA RAJASUYA

Upacara Rajasuya

Dursasana yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Dropadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri Kresna. Gambar diambil dari kitab Bhagawadgita yang diterbitkan oleh yayasan ISKCON.
Pada saat Yudistira menyelenggarakan upacara Rajasuya di Indraprastha, seluruh kesatria di penjuru Bharatawarsha diundang, termasuk sepupunya yang licik dan selalu iri, yaitu Duryodana. Duryodana dan Dursasana terkagum-kagum dengan suasana balairung Istana Indraprastha. Mereka tidak tahu bahwa di tengah-tengah istana ada kolam. Air kolam begitu jernih sehingga dasarnya kelihatan sehingga tidak tampak seperti kolam. Duryodana dan Dursasana tidak mengetahuinya lalu mereka tercebur. Melihat hal itu, Dropadi tertawa terbahak-bahak. Duryodana dan Dursasana sangat malu. Mereka tidak dapat melupakan penghinaan tersebut, apalagi yang menertawai mereka adalah Dropadi yang sangat mereka kagumi kecantikannya.
Ketika tiba waktunya untuk memberikan jamuan kepada para undangan, sudah menjadi tradisi bahwa tamu yang paling dihormati yang pertama kali mendapat jamuan. Atas usul Bisma, Yudistira memberikan jamuan pertama kepada Sri Kresna. Melihat hal itu, Sisupala,

Arti Nama dEWI DROPADI

Arti nama

Pada mulanya, Dropadi diberi nama "Kresna", merujuk kepada warna kulitnya yang kehitam-hitaman. Dalam bahasa Sanskerta, kata "Krishna" secara harfiah berarti gelap atau hitam. Lambat laun ia lebih dikenal sebagai "Dropadi" (ejaan Sanskerta: Draupadī), yang secara harfiah berarti "puteri Drupada". Nama "Pañcali" juga diberikan kepadanya, yang secara harfiah berarti "puteri kerajaan Panchala". Karena ia merupakan saudari dari Drestadyumna, maka ia juga disebut "Yadnyaseni" (Yajñasenī).

[sunting] Kelahiran Dropadi

Dropadi adalah anak yang lahir dari hasil Putrakama Yadnya, yaitu ritual memohon anak dalam wiracarita Mahabarata.Diceritakan setelah Drupada dipermalukan oleh Drona, beliau pergi ke dalam hutan untuk merencanakan balas dendam

Thursday, November 25, 2010

KARAKTER DEWI DROPADI





"Dropadi memiliki lima suami - tetapi dia tidak ada -Dia memiliki lima anak - dan tak pernah ibu ...Pandawa telah memberikan Dropadi ...Tidak ada sukacita, tidak ada rasa kemenanganTidak ada kehormatan sebagai istriTidak hormat sebagai ibu -Hanya status Ratu ...Tapi mereka semua telah pergi

NAKULA - SAHADEWA Memiliki Kemampuan Istimewa


Nakula (Sansekerta: नकुल, naküla), adalah seorang protagonis dari wiracarita Mahabharata. Tetapi ia adalah putra Dewi Madrim, adik Dewi Kunti. Ia adalah saudara kembar Sadewa dan dianggap putera Dewa Aswino, Dewa tabib kembar.
Menurut kisah, Nakula sangat tampak parasnya. Kata nakula dalam bahasa Sansekerta artinya adalah “cerpelai”.
Nakula dalam Mahabharata
Menurut catatan, si kembar

HISTORY OF PANDAWA LIMA


Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.
Pertempuran antara Pandawa Lima dengan Kurawa yang masih mempunyai hubungan saudara, karena Pandawa Lima memperjuangkan hak tahtanya atas Kerajaan Hastinapura yang di kuasai oleh para Kurawa ( Prabu Suyudhana dengan saudara-saudaranya yang berjumlah seratus ).

SILSILAH DINASTI CANDRA (KELUARGA PANDAWA)

Dinasti Candra adalah salah satu dinasti terkenal dalam legenda India dan mitologi Hindu, yang konon diturunkan oleh Candra, dewa bulan. Dinasti ini sekerabat dengan Dinasti Surya, yang konon diturunkan oleh Dewa Surya. Silsilah Dinasti Candra di bawah ini diringkas, namun diberi penjelasan yang lebih detail. Penjelasan lebih ditekankan kepada Dinasti Candra keturunan Puru, sebab keturunan Yadu tidak mewarisi kerajaan leluhurnya. Keturunan Yadu disebut Yadawa, merupakan cabang Dinasti Candra, dan mereka mendirikan dinasti mereka sendiri.

[sunting] Silsilah (skema gambar)

SUDAMALA UNTUK MERUWAT BATIN


Bagian akhir pementasan Sendratari Ruwatan Sudamala Episode Tundhung Kala Durga di halaman Balaikota Yogyakarta, Jumat (8/9) malam, diisi dengan berjejalnya ratusan orang di atas panggung. Mereka rela dipotong sedikit rambut kepalanya dan diciprati air agar mendapat berkat.
Kula menika pitados sedaya mawon ingkang becik (saya percaya hal-hal yang baik),” begitu komentar Mbah Sumiati (61), warga Semaki, Kota Yogyakarta, dengan gembira seusai turun dari panggung setelah rela berdesak-desakan.

KIDUNG SUDAMALA

pandawa 07
Ranini diruwat oleh Sadewa kembali menjadi Uma, Dewi yang sangat cantik jelita. Atas jasa Sadewa, Uma memberi anugerah senjata dan memberi sebutan Sadewa dengan nama Suda Mala yang artinya menghapus wujud yang jahat. karya Herjaka HS
Ranini datang menakut-nakuti Sadewa, tetapi Sadewa tidak ketakutan. Ranini minta belas kasihan kepada Sadewa, agar ia diruwatnya. Sadewa tidak mau karena tidak tahu cara meruwatnya. Ranini marah, Sadewa hendak dibunuh dengan kapak. Dunia menjadi gempar. Kebetulan Sang Hyang Narada berkeliling dunia, dilihatnya Sadewa yang terikat dan akan dibunuh oleh Ranini. Hyang Narada naik ke Kahyangan dan memberi tahu kepada Mahadewa dan Dewa Masno. Kemudian Mahadewa dan Hyang Narada menemui Batara Guru, memberi tahu tentang nasib Sadewa.
Batara Guru turun ke dunia menemui Sadewa. Sadewa disuruh meruwat Ranini, dan Batara Guru

LAHIRNYA NAKULA & SADEWA


Pandhudewanata tergeletak tak bernyawa, setelah Bathara Yama mencabut nyawanya. (lukisan Herjaka HS)

Raja Pandhudewanata berwawancara dengan Resi Bisma, Yamawidura, Patih Kuruncana, Puntadewa, Sena dan Permadi. Sang raja minta petunjuk dan nasihat kepada Resi Bisma, bahwa Madrim ingin naik Lembu Andini kendaraan Batara Guru. Resi Bisma memberi saran agar raja minta nasihat kepada Bagawan Abyasa di Saptaarga, di pertapaan Wukir Retawu. Raja Pandhudewanata menerima saran Resi Bisma, Patih Kuruncana

PERKAWINAN NAKULA


Nakula dan Sadewa saudara kembarnya mohon restu kepada Kunthi Ibunya (karya Herjaka HS)
Prabu Duryodana duduk di atas singhasana, dihadap oleh Pendeta Druna, Adipati Karna dan para Korawa. Raja membicarakan permintaan Dursasana. Dursasana jatuh cinta kepada Dyah Suyati, putri raja Ngawuawu Langit. Dyah Suyati disayembarakan. Barangsiapa yang dapat mengalahkan Endrakerata, boleh memperistri Dyah Suyati. Raja menugaskan Adipati Karna dan Jayadrata untuk mengusahakan menang sayembara. Setelah mereka berunding, raja masuk ke istana.
Kedatangan Prabu Duryodana
Older Post ►
 

Copyright 2011 Kisah dunia